Sabar
Di antara perkara yang dianjurkan dalam Islam adalah sabar. Bersama dengan shalat, sabar akan menjadi penolong dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi manusia. Berfirman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 45 :
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk"
Sabar bisa berarti dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum Islam. Menahan diri dalam keadaan lapang, keadaan sempit dan dari hawa nafsu yang menggoyahkan iman.
1. Sabar dalam melaksanakan taat kepada Allah (ash-Shobru ‘alat Tho’ah)
Sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya.” (QS. Thaha: 132)
Dalam ayat di atas disebutkan perintah sabar dalam melaksanakan taat, yaitu seorang suami harus bersabar dalam memerintahkan istrinya, anak-anak dan keluarganya untuk mengerjakan shalat.
Memang seperti itulah tugas seorang suami, ia harus bisa memimpin bahtera rumah tangganya dan memerintahkan keluarganya untuk melakukan kebaikan.
Demikian juga seorang muslim harus pula bersabar melaksanakan taat kepada perintah Allah. Melaksanakan ketaatan itu tidak mudah seperti: menjaga sholat, menjalankan puasa, membayar zakat-infaq-shadaqah dan juga berdakwah meninggikan agama Allah. Semua ini butuh kesabaran.
2. Sabar dalam menjauhi kemaksiatan (ash-Shobru ‘anil ma’shiyah)
yaitu kesabaran untuk tidak melakukan keburukan, kesabaran untuk tidak melakukan maksiat dan dosa. Maksiat dan dosa biasanya dihiasi dengan bungkus kesenangan, keindahan dan kenikmatan, sehingga siapa orangnya yang tidak tergoda.
Misalnya, seorang lelaki ketika melihat senyum dan kerlingan nakal dari seorang wanita di tengah malam yang sepi. Siapa pejabatnya yang tidak tergoda ketika mengetahui bahwa korupsi adalah merupakan jalan pintas untuk menjadi kaya raya. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang mampu mengendalikan dorongan-dorongan keburukannya untuk diarahkan ke hal-hal yang baik.
3. Sabar dalam menerima takdir Allah (ash-shabru 'ala aqdarillah)
Allah Ta’ala berfirman :
فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” (QS. Al-Insan: 24)
Takdir adalah sebuah ketetapan Allah, dari takdir yang baik sampai takdir yang buruk, seorang muslim wajib menerimanya. Dia tidak boleh protes dengan takdir yang telah Allah tetapkan untuknya. Karena setiap takdir yang Allah tetapkan, pasti ada hikmahnya.
0 Komentar