Kunci Sukses Bermuamalah
Setiap insan pasti berhubungan dengan orang lain. Ia hidup dikelilingi tetangga kanan dan kiri, muka dan belakangnya, dengan berbagai macam corak ragam, tingkah laku dan latar belakangnya. Ada yang muslim, dan barangkali ada pula yang non muslim. Ada yang multazim, dan ada pula yang fasik. Ada yang terpelajar dan ada yang awam.
Islam mengajarkan kepada ummatnya agar memperhatikan beberapa hal dalam Bermuamalah:
1. Berlaku baik pada Tetangga
Rasulullah saw telah mengingatkan kepada kita pentingnya menjaga hak-hak tetangga ini.
مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِي بِالجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
“Malaikat Jibril Alaihissallam senatiasa mewasiatkan agar aku berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku mengira ia (Jibril) akan memberikan hak waris (bagi mereka)”. [Muttafaqun ‘alaihi].
Beliau saw juga memperingatkan dari bahaya menggangu tetangga.
لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
“Tidak akan masuk surga, seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”. [HR Muslim]
2. Bemuamalah dengan Akhlak terpuji
Dalam bermu’amalah kepada manusia, kita harus mengedapankan akhlak yang terpuji. Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, ia berkata, Rasulullah saw pernah berkata kepadaku :
اتَّقِ اللهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.
“Bertaqwalah dimanapun engkau berada, dan iringilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia” [HR at Tirmidzi]
3. Berkata lembut dan sikap yang santun
Dalam bermuamalah dengan manusia, seharusnya bersikap santun, memilih kata-kata yang dapat menyejukkan hati. Allah SWT memerintahkan Nabi Musa dan Harun as untuk berkata lemah-lembut kepada orang yang paling keras kekafirannya, yaitu Fir’aun :
فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
”Maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah-lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”. [Thaha/20:44].
Diriwayatkan dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi saw pernah bersabda kepadaku :
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ
“Janganlah engkau menganggap remeh suatu kebaikan, walaupun sekedar bermanis muka ketika engkau bertemu dengan saudaramu” [HR. Muslim]
4. Menghindari Sikap Keras dan Sombong
Begitu pula, seharusnya menghindari sikap keras dan kata-kata yang kasar dalam berbicara. Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman,
وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”. [Ali Imran/3 : 159]
Secara tabiat, manusia tidak suka dikasari. Sulaiman bin Mihran berkata, “Tidaklah engkau membuat marah seseorang, lalu ia mau mendengarkan kata-katamu.” Oleh karena itu, sikap kasar dan berlagak dalam berbicara merupakan perkara yang dibenci oleh Nabi.
0 Komentar